Minggu, 16 November 2014

Kisah keberanian Ali R.a dalam perang Uhud

Dalam perang Uhud, kaum muslimin mengalami sedikit kekalahan. Adapun penyebab utamanya adalah karena tidak mentaati Rasulullah SWA, sebagai mana yang telah dikisahkan di BAB I, kisah ke-2. Ketika itu kaum muslimin yang gugur syahid dan sebagian ada yang melarikan diri. Sedangkan Nabi saw terkepung oleh musuh-musuh kafir. Lalu mereka mengumumkan bahwa Nabi saw telah gugur. Berita ini membuat para sahabat R.hum merasa panik. Sebagian sahabat R.hum ada yang melarikan diri, ada pula yang lari kesana kemari dalam keadaan cerai berai.
Ali r.a.. bercerita, “ketika orang-orang kafir mengepung kaum muslimin, aku tidak melihat Rasulullah saw.. Aku segera mencari beliau diantara orang-orang yang masih hidup, tetapi tidak aku temukan. Lalu aku mencari diantara mayat para syuhada’, di sana pun tidak aku temukan. Tidak mungkin Nabi saw melarikan diri dari pertempuran, pikirku. Mungkin karena perbuatan kami, Allah marah kepada kami sehingga Allah mengangkat kekasih-Nya ke langit. Aku tidak dapat mengira-ngira kemungkinan lain tentang Nabi saw. Yang lebih baik dari itu. Aku segera mencabut pedang kemudian terjun ketengah-tengah pertempuran dengan perasaan bahwa aku akan gugur dalam pertempuran ini. Aku terus bertempur sehingga sebuah jalan terbuka di tengah kepungan itu. Pada saat itulah terlihat olehku Rasulullah saw. Bukan main gembira hatiku. Aku yakin Allah melindungi kekasih-Nya melalui para malaikatnya. Aku segera menjumpai beliau dan berdiri di sisinya. Tiba-tiba muncullah pasukan kafir Quraisy untuk menyerang Rasulullah saw. Beliau bersabda, “hai Ali, tahanlah mereka.” Aku langsung menghadapi mereka seorang diri dengan segenap keberanianku, sehingga sebagian dari mereka melarikan diri, dan lainnya dapat aku bunuh. Lalu datanglah pasukan kedua untuk menyerang Rasulullah saw. Beliau memberi isyarat kepadaku agar melawan mereka, maka aku lawan mereka seorang diri.”
Ketika peristiwa tersebut berlangsung, Jibril memuji keberanian Ali r.a.. Rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya Ali adalah bagianku dan aku bagian dari Ali.” Ucapan beliau itu menunjukkan sempurnanya kesatuan. Dan jibril berkata, “aku dari kalian berdua.” (Qurratul-Uyun)
Faedah
Demikianlah teladan tentang keberanian. Dengan niat mengorbankan nyawanya,Ali r.a melawan pasukan orang-orang kafir sehingga dapat mengalahkankannya semata-semata demi melindungi Rasulullah saw. Dari satu sisi, terlihat betapa ketulusan cinta mereka terhadap Rasulullah saw.. dan di sisi lain, mereka mencontohkan tentang keberanian yang sempurna.



Fadilah Amal (hal.500)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar